Semestinya aku tak mencoba melawan logikaku sendiri
Mencoba sebisa mungkin merengkuh ujung jarimu, ditengah kehampaan tak berujung
Memintal benang merah yang dengan putus asa kusambungkan ke aliran nadimu
Dan cahaya bintang diatas sana menyelimuti dini hari yang sepi
Bersama segalanya yang tak terungkapkan
Keresahan bodoh yang membuatku berubah menjadi hantu yang menganggu hidup alamiahmu
Kamu adalah sisa sisa reruntuhan dari dalam sini yang telah porak poranda
Mengalir di relung paru paruku laksana udara, yang mengarah pada ketiadaan
Akankah aku bisa membangun segalanya dari kepingan kepingan yang kau berikan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar